Jumat, 25 Mei 2012

Kata Bijak


Setiap saat dalam hidupmu adalah ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, nikmati hidupmu dan jadikan setiap momen menjadi indah.

Jangan merusak apa yang kau miliki sekarang dengan mengejar sesuatu yang tidak mungkin kau miliki. Sebab, apa yang ada padamu saat ini bisa jadi merupakan salah satu dari banyak hal yang paling kau impikan.

Jika kamu berdoa, jangan meminta kehidupan yang mudah, tetapi mintalah kepada tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang kuat.

Hidup itu seperti mengendaradi sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, sepeda harus terus berjalan. Demikian pula hidup ini.

Rayakanlah setiap hari dalam hidupmu karena sesungguhnya hari esok akan datang sangat cepat.

Pendidikan bukanlah persiapan untuk hidup sebab pendidikan yang sesungguhnya adalah kehidupan itu sendiri.

Tidak ada hal yang lebih lembut dari kekuatan, dan tidak ada hal yang lebih kuat dari kelembutan.

Orang bebal selalu mengira bahwa tuhan ada di sampingnya. Sebaliknya, orang bijak selalu berusaha mendekatkan diri kepada tuhan.

Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih mudah.

Hidup melalui jalan tanpa hambatan sangat jarang berujung pada kesuksesan.

Kesenanagan terbesar dalam hidup ini adalah melakukan hal, dimana orang lain menganggap bahwa kita tidak mampu melakukan hal tersebut.

2 alasan mengapa seseorg tdk menyukaimu: 1.Kau menikmati hidupmu, 2.Ia tdk menikmati hidupnya.

” Jangan tetap tinggal dimasa lalu, atau bermimpi tentang masa depan, namun pusatkan perhatian anda pada masa sekarang ” (Buddha)
” Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya ” (Abraham Lincoln)
” Setiap waktu dalam kehidupan anda dapat menjadi permulaan dari sebuah perkara besar.” (Leo Buscaglia)

” Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulis dengan tinta yang tak dapat  terhapus lagi ” (Thomas Carlyle)

” Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal: namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang diperhatikan ” (Sir Winston Churchill)
” Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi hanyalah membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia! ” (Joel Arthur Barker)
” Jika anda memiliki keberanian untuk memulai, anda juga memiliki keberanian untuk sukses. “
(David Viscoot)

” Bermimpilah seolah – olah anda hidup selamanya. Hiduplah seakan-akan inilah hari terakhir anda ” (James Dean)
” Seorang juara membutuhkan lebih dari smotivasi yang tinggi dan kemenangan yang telah lewat.” (Pat Riley)
” Jalan terbaik untuk bebas dari masalah adalah dengan memecahkannya ” (Alan Saporta)
” Kehidupan menciptakan kehidupan. Tenaga menghasilkan tenaga. Hanya dengan menggunakan tenaganyalah maka seseorang akan menjadi kaya ” (Sarah Bernhardt)
” Untuk meraih sebuah kesuksesan, karakter seseorang adalah lebih penting dari pada Intelegensi.”  (Gilgerte Beaux )
“Jika kita tidak berubah, kita tidak akan bertumbuh, jika kita tidak bertumbuh, kita belum benar-benar hidup” (Call Sheehy)”
” Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh ketekunan ” (Samuel Johnson)
” Melalui kesabaran, seseorang dapat meraih lebih dari pada melalui kekuatan yang dimilikinya. ” (Edmund Burke)
” Melakukan hal yang berguna, mengatakan suatu keberanian dan merenungkan suatu keindahan adalah hal yang perlu dilakukan dalam kehidupan seseorang ” (TS Eliot)
” Latihan adalah hal terbaik dari semua pelatih yang ada.” (Pubililius Syrus)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang  berguna. (Einstein)
Tiga kunci sukses (William Shakesphere) :
a. Tahu lebih banyak dari orang lain
b. Berusaha lebih keras dari orang lain.
c. Berharap lebih sedikit dari orang lain.

An idea, like a ghost, must be spoken to a little before it will explain itself.
Ide seperti hantu harus diomongkan sedikit sebelum ia menerangkan dirinya sendiri.(Charles Dicken)

"The only true wisdom is in knowing you know nothing."
Kebijaksanaan yang sebenarnya adalah ketika kau tahu bahwa kau bukan apa-apa (ini juga keren gan)
"Visi bisa jadi adalah kekuatan terbesar kita. Ia selalu membangkitkan daya dan kesinambungan hidup; Ia membuat kita memandang masa depan dan memberi kerangka tentang apa yang belum kita ketahui." Li Ka Shing, Miliuner Hong Kong.

Inspirasi akan selal bernyanyi, karena inspirasi tidak pernah menjelaskan.

Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah 'Ibuku'. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati. 





Batuan Beku


Terminologi
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 – 1300 oC) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.
Letak Pembekuan
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion.
Warna Batuan Beku
Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi putih-merah daging.
Tekstur Batuan Beku
Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian tekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.
Tingkat Visualisasi Granularitas
Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.
a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe.
b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.
Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih rinci tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan beku tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.
Tingkat kristalisasi atau kristalinitas
a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal.
b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca.
c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa kristal.
Tingkat Keseragaman Butir
a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam. Tekstur sakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula pasir atau gula putih.
b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.
Ukuran butir kristal : < 1 mm ——– berbutir halus
1 – 5 mm ——– berbutir sedang
5 – 30 mm ——– berbutir kasar
> 30 mm ——– berbutir sangat kasar
Bentuk Kristal
a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal euhedral, disebut bertekstur idiomorfik granular atau panidiomorfik granular.
b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan mineral penyusun umumnya berbentuk kristal subhedral disebut hipidiomorfik granular atau subidiomorfik granular.
c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur. Tekstur batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral disebut alotriomorfik granular atau xenomorfik granular.
Secara tiga dimensi, bentuk kristal disebut :
a. Kubus atau equidimensional, apabila ketiga dimensinya sama panjang.
b. Tabular atau papan, apabila dua dimensi kristalnya lebih panjang dari satu dimensi yang lain.
c. Prismatik atau balok, jika dua dimensi kristalnya lebih pendek dari satu dimensi yang lain. Bentuk ini ada yang prismatik pendek (gemuk) dan prismatik panjang (kurus, kadang-kadang seperti jarum).
Di dalam batuan beku bertekstur holokristalin inequigranular dan hipokristalin terdapat kristal berukuran butir besar, disebut fenokris, yang tertanam di dalam masadasar (groundmass). Kenampakan demikian disebut tekstur porfir atau porfiri atau firik. Tekstur holokristalin porfiritik adalah apabila di dalam batuan beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam di dalam masadasar kristal yang lebih halus. Tekstur hipokristalin porfiritik diperuntukkan bagi batuan beku yang mempunyai fenokris tertanam di dalam masadasar gelas. Karena tekstur holokristalin porfiritik dan hipokristalin porfiritik secara mata telanjang dapat diidentifikasi maka kenampakan tersebut dapat disebut bertekstur faneroporfiritik. Sebaliknya, apabila fenokrisnya tertanam di dalam masadasar afanitik maka batuannya bertekstur porfiroafanitik. Tekstur vitrofirik adalah tekstur dimana mineral penyusunnya secara dominan adalah gelas, sedang kristalnya hanya sedikit (< 10 %).
Tekstur diabasik adalah tekstur dimana kristal plagioklas berbentuk prismatik panjang (lath-like), berarah relatif sejajar dan di antaranya terdapat butir-butir lebih kecil daripada kristal olivin dan piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur holokristalin, berbutir sedang – kasar (Æ : 1 – 30 mm), tersusun secara dominan oleh mineral mafik (olivin, piroksen, amfibol) dan plagioklas basa. Tekstur granitik adalah tekstur holokristalin berbutir sedang-kasar tersusun oleh plagioklas asam, alkali felspar, dan kuarsa. Tekstur pegmatitik adalah tekstur holokristalin kasar – sangat kasar (Æ ³ 5 mm), tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa. Tekstur dioritik sebanding dengan tekstur gabroik dan granitik tetapi biasanya untuk batuan beku menengah.

STRUKTUR BATUAN BEKU
1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan beku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda pada saat pembekuan.
3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan. Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai. Bentuk lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip, dan meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang tersebut. Vesikuler berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler bentuk elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran. Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kental.
4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berbentuk membulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana di dalam lubang terdapat serat-serat kaca.
6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler yang telah terisi oleh mineral-mineral asing atau sekunder.
7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbentuk prismatik panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran.
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand specimen) di laboratorium. Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup lebih besar, yang dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya, seperti dike (retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya dapat diamati di lapangan.

KOMPOSISI MINERAL
Berdasarkan jumlah kehadiran dan asal-usulnya, maka di dalam batuan beku terdapat mineral utama pembentuk batuan (essential minerals), mineral tambahan (accessory minerals) dan mineral sekunder (secondary minerals).
1. Essential minerals, adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku.
2. Accessory minerals , adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. Mineral esensiil dan mineral tambahan di dalam batuan beku tersebut sering disebut sebagai mineral primer, karena terbentuk langsung sebagai hasil pembekuan daripada magma.
3. Secondary minerals adalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Dengan demikian mineral sekunder ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma. Mieral sekunder akan dipertimbangkan mempengaruhi nama batuan ubahan saja, yang akan diuraikan pada acara analisis batuan ubahan. Contoh mineral sekunder adalah kalsit, klorit, pirit, limonit dan mineral lempung.
4. Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi (volcanic glass).
5. Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foid ada maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi alkali felspar dan plagioklas.
6. Mineral mafik adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenis hornblende), biotit dan muskovit.
Pemerian dan pengenalan mineral pembentuk batuan beku tersebut secara megaskopik sudah harus dikuasai oleh para praktikan, seperti diberikan pada kuliah dan praktikum kristalografi-mineralogi serta dipraktekkan lagi pada acara I pengenalan mineral pembentuk batuan, praktikum petrologi ini. Untuk mengetahui genesa masing-masing mineral pembentuk batuan tersebut di atas, praktikan dianjurkan untuk mempelajari Reaksi Seri Bowen yang terdapat di dalam buku-buku literatur Petrologi (misal Middlemost, 1985, Magmas and magmatic rocks, Longman, Inc., London, 266 p).

MINERAL


A.    Definisi Mineral
Mineral diartikan sebagai benda padat yang homogeny yang terdapat di alam yang terbentuk secara alami dan mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Berikut ini definisi mineral menurut beberapa ahli:
1.    Menurut L.G Berry dan B. Mason
Mineral adalah suatu bahan padat homogeny yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
2.    Menurut D.G.A Whitten, 1972
Mineral merupakan suatu bahan padat yang secara structural homogeny dan mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang an-organik
3.    Menurut A.W.R. Potter dan H. Robinson,1997
Mineral adalah suatu bahan atau zat
B.    Sifat Fisik Mineral
Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral antara mineral yang satu dengan mineral yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral tersebut meliputi: warna, gores, fracture, cleavage, tenacity, kemagnetan, kekerasan, kilap, kelistrikan, berat jenis, dan derajat transparan.
1.    Warna Mineral
Warna merupakan suatu sifat mineral yang menunjukan apabila suatu mineral dikenai cahaya kedalamnya maka cahaya yang jatuh dipermukaan mineral sebagian akan diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan. Selain dari pada itu warna mineral merupakan sifat fisik mineral yang paling berkesan tetapi warna mineral sangat bervariasi karena adanya pengotoran dari unsure lain. Missalnya kuarsa ada yang putih, ungu, hitam, dan kuning, meskipun demikian beberapa mineral memperlihatkan warna khas, misalnya muskovit bewarna putih atau tidak bewarna, kebanyakan mineral ferromagnesium bewarna hijau atau hitam. Warna mineral dapat dibedakan menjadi dua yaitu idiokromatik, bila warna mineral selalu tetap, umumnya di jumpai pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya seperti galena, magnetit, pirit. Warna mineral selanjutnya adalah alokromatik, bila warna tidak tetap tergantung dari material pengotornya. Umumnya terdapat pada mineral-mineral yang tembus cahaya.
Mineral seperti magnetit dan galena mempunyai warna tetap, tetapi ada beberapa mineral yang mempunyai warna bervariasi warna-warna dari mineral antara lain.
Putih          : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum ( CaSO4.H2O) Milky Kwarzt (SiO2)
Kuning       : Balerang (S)
Emas         : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
Hijau          : Klorit (Mg,Fe)5 Al (AlSiO3O10)(OH), Malacit (CuCO3Cu(OH)2
Biru            : Azurit (2CuCO3.Cu(OH)2), Beril (Be3Al2Si6O18)
Merah        : Jasper, Hematit (Fe2O3)
Abu-abu    : Galena (PbS)
Hitam        : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10), Grafit (C), dan Augit

2.    Hardness (Kekerasan)
Kekerasan merupakan tahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan relative dari suatu mineral tertentu dengan suatu urutan mineral yang dipakai sebagai standar kekerasan. Mineral yang mempunyai kekerasan lebih kecil akan mempunyai kekerasan lebih kecil akan mempunyai bekas goresan pada tubuh mineral tersebut. Untuk standar kekerasan dari mohs yaitu mempunyai 10 pembagian skala, dimulai dari skala untuk mineral yang terlunak dan skala 10 untuk mineral terkeras. Berikut ini skala kekerasan mohs, beserta rumus kimia mineralnya.
a.    Talk (H2Mg3(SiO3)4)
b.    Gipsum (CaSO4 2H2O)
c.    Calcite (CaCO3)
d.    Flourit (CaF2)
e.    Apatit   ( CaF2Ca3(PO4)2)
f.     Ortoklas (KAlSi3O8)
g.    Kuarsa (SiO2)
h.    Topaz (AL2SiO3)
i.      Corundum (Al2O3)
j.      Diamond (C)
Sebagai perbandingan dari skala tersebut diatas, maka dibawah ini akan disajikan beberapa alat penguji standar kekerasan, yaitu:
Kuku jari tangan (2,5)
Kawat tembaga (3,0)
Pecahan Kaca (4,5)
Pisau Baja (5,5)
Kikir Baja (6,5)
Lempeng Baja (7,0)
3.    Gores (Streak)
Gores atau cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran/serbuk hal ini dapat diperoleh bila mineral digoreskan pada keeping porselin kasar, atau dengan menumbuk mineral kemudian warna bubuk itu dilihat. Gores tersebut ada yang sama dengan warna mineralnya, tetapi dapat juga berbeda dengan warna mineralnya. Warna gores untuk mineral umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah, contohnya:
Pirit            : Bewarna keemasan namun warna goresnya bewarna hitam
Hematit     : Bewarna merah namun warna goresnya bewarna merah kecoklatan
Augite        : Goresannya bewarna abu-abu kehijauan
Biotite        : goresnya tidak bewarna
Ortoklas    : Goresnya bewarna putih
Warna gores mineral dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : Gores metalik (logam) dan gores non-metalik (non-logam). Mineral dengan gores metalik kadang-kadang mempunyai warna gores lebih gelap dari pada warnanya sendiri. Contohnya : piryt, hematite. Sedangkan mineral dengan gores non-metalik dapat memberikan warna goresan yang lebih terang dibandingkan dengan warna mineralnya, contoh: Dolomit dan leucite. Selain itu terdapat kondisi khusus dimana warna gores sama dengan warna mineral, contoh : cinnabar, lazurite, dan magnetit
4.    Kilapan (Luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral dimana sebenarnya merupakan sifat optic yaitu pemantulan dan pembiasan (refraksi), kilap dibedakan menjadi:
a.    Kilap logam (metallic luster)
Mineral opaque dan mineral dengan indeks bias (n) > 3, contohnya : pirit, galena, native element
b.    Sub Metalic Luster
Mineral semi opaque dan mineral yang indeks biasnya (n) = 2,6-3
c.    Kilap Non-Logam (non-metalik luster)
Mineral transparent dan transculent dan semua mineral yang mempunyai indeks bias n < 2,5. Kilap non-logam terbagi menjadi,
1.)   Vibrous Luster (Kilap Kaca)
Kilap yang ditimbulkan seperti kaca atau gelas n =1,3-1,9. Contohnya : Kuarsa, fluorite, dan corundum.
2.)   Admantin Luster (Kilap Intan)
Kilap yang ditimbulkan seperti intan atau permata n=1,9-2,5. Contohnya : Intan, Diamond, zircon, dan rutile
3.)   Grassy Luster (Kilap Lemak)
Terlihat di bidang permukaan seperti berminyak akibat tekanan udara lembab atau terkena oksidasi contoh : Halite yang terkena udara
4.)   Sliky Luster (Kilap Sutera)
Kilapnya seperti sutera, ditimbulkan oleh mineral yang parallel berserabut, contohnya : Asbestos, serpentin
5.)   Earthy Luster (Kilap Tanah)
Ditimbulkan oleh mineral yang porous, seperti lempung yang dapat memancarkan sinar yang masuk kedalamnya dengan sempurna seolah-olah tidak mempunyai kilap, contohnya : Clay Mineral
6.)   Pearly Luster (Kilap Mutiara)
Dibutuhkan oleh mineral yang transparent dan berstruktur lembaran, contohnya : Mika
5.    Spesific Gravity (Berat Jenis)
Dalam kenyataan hidup kadang-kadang orang menyebutkan istilah dari specific gravity diatas digunakan orang untuk menyatakan massa jenis suatu mineral atau density. Padahal sebenarnya ketiga istilah ini berbeda. Berikut ini penjelasan ketiga istilah tersebut:
a.    Massa Jenis
Massa jenis diartikan sebagai massa suatu benda atau bahan dibagi dengan volume
P = M/V (Kgm-3)
b.    Density
Density diaritkan sebagai massa jenis suatu benda dikalikan dengan percepatan gravitasi
γ = p g (kgm-2s-1)
c.    Berat Jenis
Berat jenis diartikan sebagai berat kering suatu benda diudara berbanding dengan air dipindahkan oleh benda tersebut

Berat jenis = Berat kering benda diudara / berat air yang dipindahkan

6.    Tenacity
Tenacity merupakan ketahanan suatu mineral terhadap pemecahan, penghancuran, pembengkokan ataupun pemotongan. Berikut ini macam-macam tenacity yaitu:
a.    Britle
Britle diaritakan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi tepung, contohnya: Mineral clay
b.    Sectile
Sectile diartikan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi menggunakan pisau tanpa meninggalkan serbuk.
c.    Ductile
Ductile merupakan mineral apabila ditarik maka mineral tersebut tidak dapat kembali kebntuk semula, contohnya: silver
d.    Maleable
Malleable merupakan mineral apabila dipukul atau ditempa maka akan menjadi lempeng-lempeng yang tipis. Contoh : Emas (Au)
e.    Flexible
Flexible merupakan mineral yang dapat dilengkungkan kemana-mana dengan memudah. Conthnya: mika.
f.     Elastic
Elastic merupakan mineral merenggang bila ditarik dan kembali kebentuk semula bila dilepaskan, contohnya : Hematite
7.    Pecahan (Fracture)
Pecahan adalah pecahnya suatu mineral secara tidak teratur dengan permukaan bidang pecah yang tidak rata, dengan kata lain pecahan ini muncul dan mempunyai pengertian yang berbeda dengan belahan. Pecahan terbagi atas beberapa macam yaitu:
a.    Concohoildal
Conchoidal merupakan pecahnya suatu mineral berbentuk seperti pecahan botol atau seperti kulit bawang, contohnya : Opal, Nitter, Obsidian, Kuarsa, dll
b.    Hackly
Hackly merupakan pecahnya suatu mineral berbentuk seperti pecahnya besi-besi runcing, tajam-tajam serta kasar tidak beraturan, conthonya : Gold, copper
c.    Even
Even merupakan pecahnya mineral dengan permukaan bidang pecahnya kecil-kecil dengan ujung pecahnya masih mendekati ujung bidang datar sehingga mempunyai kenampakan agak teratur. Contohnya : Biotite dan talk
d.    Uneven
Uneven merupakan pecahnya mineral bidang pecahnya dan tidak teratur. Contohnya : Cobalitite, Nicolite
e.    Splintery
Splintery merupakan pecahan mineral yang hancur menjadi tajam-tajam kecil-kecil seperti benang/serabut. Pecahan ini sering juga disebut pecahan fibrous. Contohnya : Flourite
f.     Earthy
Earthy merupakan mineral yang dipecah justru hancur seperti tanah. Contohnya : Biotite
8.    Belahan (Cleavage)
Belahan merupakan sifat dari setiap atom yang mengakibatkan pecahan mineral yang teratur yang mengikuti atau tidak mengikuti struktur kristalnya macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu:
a.    Belahan sempurna (Perfect)
Yaitu apabila suatu mineral mudah terbelah melalui arah belahnya bidang-bidang yang terbelah akan membentuk bidang yang datar dan licin. Contohnya : Muscovite, Calcite, dan Galena
b.    Belahan baik (good)
Yaitu apabila suatu mineral mudah membelah pada bidang belahnya akan tetapi kadang-kadang akan terdapat belahan yang memotong bidang belahnya atau pembelahan yang tidak pada bidang belahnay. Contohnya : Feldsfar dan Hyperstone
c.    Belahan Jelas (Distinct)
Yaitu apabila arah belahnya dapat terlihat jelas tetapi mineral tersebut sukar untuk membelah melalui bidang belahnya itu sendiri. Contohnya: Hornblende dan Staurolite
d.    Belahan tidak jelas (Indistinct)
Yaitu apabila arah belahnya mineral masih dapat dilihat tapi kemungkinan terbelah melalui arah belahnya dengan kemungkinan pecah memotong arah belahannya sama. Contohnya: magnetit, corundum
e.    Belahan tidak sempurna (Imperfect)
Yaitu apabila suaut mineral sudah tidak terlihat arah belahnya tetapi mineral akan pecah dengan permukaan rata. Permukaan yang rata ini kemungkinan melalui bidang belahnya tetapi kemungkinan juga akan memotong bidang belahnya. Contohnya : Apatite dan Calsiterite

9.    Derajat Transparan
Sifat transparant dari suatu mineral tergantung kepada kemampuan mineral tersebut mentransmit sinar cahaya (berkas sinar). Sesuai dengan itu, variasi jenis mineral dapat dibedakan menjadi:
a.    Tembus (Transparant), contohnya : kalcit, kuarsa
b.    Agak tembus (transculent), contohnya : opal
c.    Tidak tembus, contohnya : Feldsfar, piroksen, horonblende

10.  Merupakan sifat mineral terhadap gaya magnetit dikatakan sebagai feromagnetik bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetic. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetit, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetite. Untuk apakah mineral mempunyai sifat magnetite atau tidak, kita gantungkan pada seutas tali atau benang sebuah magnet dengan sedikit demi sedikit mineral kita dapatkan atau dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati bearti mineral tersebut magnetic. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.
11.  Kelistrikan
Sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua yaitu pengantar arus atau konduktor dan tidak menghantarkan arus disebut non-konduktor. Dan ada lagi istilah semi konduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.

C.   Klasifikasi Mineral
1.    Berdasarkan komposisi mineralnya
Berdasarkan komposisi kimiawinya mineral dapat dikelompokan menjadi 9 kelompok yaitu: mineral  karbonat, mineral slika, mineral unsure, mineral sulfide, mineral halide, mineral phosfat, mineral oksida, mineral sulfat, dan mineral organogen.
a.    Mineral slikat
Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini yang merupakan persenyawaan antara slikon dan oksigen dengan beberapa unsure metalik karena jumlahnya yang besar, maka hamper 90% dari berat kerak bumi terdiri dari mineral slikat, dan hamper 100% dari mantel bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Slikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan benku maupun batuan malihan. Slikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut adalah mineral slikat: Kuarsa, Feldsfar alkali, feldsfar plagioklas, olivine
b.    Mineral Sulfida
Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsure tertentu dengan sulfur (Balerang), seperti besi, perak, tembaga, timbale, seng, dan merkuri. Beberapa dari mineral sulfide ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis atau bijih, contoh : Pirit (FeS2), Chalcocite (CuS2), Galena (PbS), dan Sphalerite (ZnS)
c.    Mineral Oksida
Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsure tertentu. Susunanya lebih sederhana dibandingkan slikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainya kecuali slikat. Meraka juga lebih keras disbanding mineral lainnya kecuali slikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfide. Unsur yang paling utama dalam oksida besi, Crom, Mangan, Timah dan Aluminium. Contoh mineralnya : Corundum (Al2O3), Hematite (Fe2O3), dan Kassiterite (SnO2).
d.    Mineral Karbonat
Merupakan persenyawaan dengan ion CO32-, dan disebut “Karbonat” contoh : Calcite (CaCO3), dan Magnecite (MgCO3)
e.    Mineral Phospat
Merupakan mineral yang mempunyai bentuk senyawa kimia tetrahedral unit (AO4) dengan muatan -3 dimana A dapat berupa fospor, arsenic antimony, dan vanadium. Contoh. Apatite (Ca5(PO4)3(F,Cl,OH) dan Flouroapatite.
f.     Mineral Sulfat
Merupakan mineral yang memiliki unsure atau ion pengikat berupa (SO4)2- dan di ikat oleh unsur logam. Contoh : Zirkon (ZrSO4)
g.    Mineral Unsur
Merupakan mineral yang hanya memiliki satu unsure. Contoh: emas (Au) dan Diamond (C)
h.    Mineral halide
Merupakan mineral yang memiliki unsure halide dan diikat oleh unsure logam contoh : Flourite (CaF2) dan halite (NaCl)
i.      Mineral Organogen
Merupakan kelompok mineral yang terbentuk secara organic. Contoh: antrasit (C)
4.    Mineral Pembentuk Batuan
a.    Mineral Primer
Merupakan mineral yang terbentuk akibat hasil kristalisai magma atau terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan. Keberadaan mineral ini menentukan dalam penamaan batuan, mineral primer terdapat pada batuan beku.
b.    Mineral Skunder
Merupakan mineral yang terbentuk setelah terbentuknya batuan dan keberadaannya menentukan dalam penamaan batuan, mineral skunder terdapat batuan sedimen dan batuan metamorf
c.    Mineral aksesor
Merupakan mineral yang terdapat pada batuan beku. Namun keberadaannya tidak menentukan dalam penamaan batuan.

5.    Mineral Pembentuk Batuan Beku
Mineral pembentuk batuan beku terdiri dari mineral primer dan aksesor. Mineral primer terbagi menjadi dua yaitu mineral terang dan gelap.
a.    Mineral primer
1.)   Mineral terang
a.    Kuarsa (SiO2) : Bening tak bercleavage
b.    Kelompok ortoklas
1.    Sanidin      : Putih keabuan
2.    Adular        : putih kekuningan
3.    Miroklin     : hijau muda
4.    Ortoklas    : merah muda
c.    Kelompok plagioklas
1.    Plagioklas asam : putih kapur
Contoh : Albit, oligoklas, andesine
2.    Plagioklas basa : abu-abu coklat
Contoh : anortite, labradorite, dan bitounite
d.    Voiden
1.    Leucite : putih tulang
2.    Neplin : abu-abu kecoklatan
e.    Mika terang
1.    Muscovite : putih mengkilap
2.    Phlagopite : kuning kecoklatan
2.)   Mineral Gelap
a.    Amfibole          : hitam mengkilap
b.    Piroksen          : hitam kusam
c.    Olivine             : hijau muda
d.    Biotite              : hitam mengkilap

b.    Mineral Aksesor
1.    Pyrite                     : kuning emas
2.    Galena                  : abu-abu
3.    Zircon                    : coklat pudar
4.    Apatite                   : hijau atau coklat
5.    Sphane                  : abu-abu, coklat, hijau kuning
6.    Magnetite              : hitam metalik
7.    Ilmenite                 : hitam metalik
8.    Tourmaline            : hitam

6.   Mineral Pembentuk Batuan Sedimen
a.  fragmen : tersusun atas mineral skunder, pecahan batuan dan fosil
b. Matrik     : tersusun atas mineral skunder, pecahan batuan, dan fosil
c. semen     : terdiri atas tiga semen yaitu : semen slika, semen oksida besi, dan semen carbonat.

7. Mineral Pembentuk Batuan Metamorf
Merupakan mineral hasil rekristalisasi dari mineral batuan beku atau sedimen
a.    Rekristalisasi batuan beku
1.    Aktinolite
2.    Epidote
3.    Serpentine
4.    Chlorite
5.    Gernet
6.    Kyenite
b.    Rekristalisasi batuan sedimen
1.    Grafit : ubahan dari antrasit
2.    Marmer : ubahan dari gamping
3.    Kwarsit        : ubahan dari kuarsa
Mineral pembentuk batuan metamorf dikenal juga dengan mineral stress dan anti-stress.
1.    Mineral stress : merupakan mineral yang terbentuk akibat adannya perubahan tekanan, contoh : mika chlorite, serpentin
2.    Mineral antistress : merupakan mineral terbentuk bukan akibat perubahan tekanan, contoh : ortoklas dan kuarsa.