A.
Definisi
Mineral
Mineral diartikan sebagai benda padat yang homogeny
yang terdapat di alam yang terbentuk secara alami dan mempunyai sifat fisik dan
kimia tertentu. Berikut ini definisi mineral menurut beberapa ahli:
1.
Menurut L.G
Berry dan B. Mason
Mineral
adalah suatu bahan padat homogeny yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur.
2.
Menurut
D.G.A Whitten, 1972
Mineral merupakan
suatu bahan padat yang secara structural homogeny dan mempunyai komposisi kimia
tertentu, dibentuk oleh proses alam yang an-organik
3.
Menurut
A.W.R. Potter dan H. Robinson,1997
Mineral
adalah suatu bahan atau zat
B.
Sifat Fisik
Mineral
Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan
membandingkan sifat-sifat fisik mineral antara mineral yang satu dengan mineral
yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral tersebut meliputi: warna, gores,
fracture, cleavage, tenacity, kemagnetan, kekerasan, kilap, kelistrikan, berat
jenis, dan derajat transparan.
1.
Warna
Mineral
Warna
merupakan suatu sifat mineral yang menunjukan apabila suatu mineral dikenai
cahaya kedalamnya maka cahaya yang jatuh dipermukaan mineral sebagian akan
diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan. Selain dari pada itu warna mineral
merupakan sifat fisik mineral yang paling berkesan tetapi warna mineral sangat
bervariasi karena adanya pengotoran dari unsure lain. Missalnya kuarsa ada yang
putih, ungu, hitam, dan kuning, meskipun demikian beberapa mineral
memperlihatkan warna khas, misalnya muskovit bewarna putih atau tidak bewarna,
kebanyakan mineral ferromagnesium bewarna hijau atau hitam. Warna mineral dapat
dibedakan menjadi dua yaitu idiokromatik, bila warna mineral selalu tetap, umumnya
di jumpai pada mineral-mineral yang tidak tembus cahaya seperti galena,
magnetit, pirit. Warna mineral selanjutnya adalah alokromatik, bila warna tidak
tetap tergantung dari material pengotornya. Umumnya terdapat pada
mineral-mineral yang tembus cahaya.
Mineral
seperti magnetit dan galena mempunyai warna tetap, tetapi ada beberapa mineral
yang mempunyai warna bervariasi warna-warna dari mineral antara lain.
Putih
: Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum
( CaSO4.H2O) Milky Kwarzt (SiO2)
Kuning
: Balerang (S)
Emas
: Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
Hijau
: Klorit (Mg,Fe)5 Al (AlSiO3O10)(OH), Malacit
(CuCO3Cu(OH)2
Biru
: Azurit (2CuCO3.Cu(OH)2), Beril (Be3Al2Si6O18)
Merah
: Jasper, Hematit (Fe2O3)
Abu-abu
: Galena (PbS)
Hitam
: Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10),
Grafit (C), dan Augit
2.
Hardness
(Kekerasan)
Kekerasan
merupakan tahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan relative dari suatu
mineral tertentu dengan suatu urutan mineral yang dipakai sebagai standar
kekerasan. Mineral yang mempunyai kekerasan lebih kecil akan mempunyai
kekerasan lebih kecil akan mempunyai bekas goresan pada tubuh mineral tersebut.
Untuk standar kekerasan dari mohs yaitu mempunyai 10 pembagian skala, dimulai
dari skala untuk mineral yang terlunak dan skala 10 untuk mineral terkeras.
Berikut ini skala kekerasan mohs, beserta rumus kimia mineralnya.
a.
Talk (H2Mg3(SiO3)4)
b.
Gipsum (CaSO4
2H2O)
c.
Calcite
(CaCO3)
d.
Flourit (CaF2)
e.
Apatit
( CaF2Ca3(PO4)2)
f.
Ortoklas
(KAlSi3O8)
g.
Kuarsa (SiO2)
h.
Topaz (AL2SiO3)
i.
Corundum (Al2O3)
j.
Diamond (C)
Sebagai
perbandingan dari skala tersebut diatas, maka dibawah ini akan disajikan
beberapa alat penguji standar kekerasan, yaitu:
Kuku jari
tangan (2,5)
Kawat
tembaga (3,0)
Pecahan Kaca
(4,5)
Pisau Baja
(5,5)
Kikir Baja
(6,5)
Lempeng Baja
(7,0)
3.
Gores
(Streak)
Gores atau
cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran/serbuk hal ini dapat
diperoleh bila mineral digoreskan pada keeping porselin kasar, atau dengan
menumbuk mineral kemudian warna bubuk itu dilihat. Gores tersebut ada yang sama
dengan warna mineralnya, tetapi dapat juga berbeda dengan warna mineralnya.
Warna gores untuk mineral umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah,
contohnya:
Pirit
: Bewarna keemasan namun warna goresnya bewarna hitam
Hematit
: Bewarna merah namun warna goresnya bewarna merah kecoklatan
Augite
: Goresannya bewarna abu-abu kehijauan
Biotite
: goresnya tidak bewarna
Ortoklas
: Goresnya bewarna putih
Warna gores
mineral dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : Gores metalik (logam) dan
gores non-metalik (non-logam). Mineral dengan gores metalik kadang-kadang
mempunyai warna gores lebih gelap dari pada warnanya sendiri. Contohnya :
piryt, hematite. Sedangkan mineral dengan gores non-metalik dapat memberikan
warna goresan yang lebih terang dibandingkan dengan warna mineralnya, contoh:
Dolomit dan leucite. Selain itu terdapat kondisi khusus dimana warna gores sama
dengan warna mineral, contoh : cinnabar, lazurite, dan magnetit
4.
Kilapan
(Luster)
Kilap
ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral dimana
sebenarnya merupakan sifat optic yaitu pemantulan dan pembiasan (refraksi),
kilap dibedakan menjadi:
a.
Kilap logam
(metallic luster)
Mineral
opaque dan mineral dengan indeks bias (n) > 3, contohnya : pirit, galena,
native element
b.
Sub Metalic
Luster
Mineral semi
opaque dan mineral yang indeks biasnya (n) = 2,6-3
c.
Kilap
Non-Logam (non-metalik luster)
Mineral
transparent dan transculent dan semua mineral yang mempunyai indeks bias n <
2,5. Kilap non-logam terbagi menjadi,
1.)
Vibrous
Luster (Kilap Kaca)
Kilap yang
ditimbulkan seperti kaca atau gelas n =1,3-1,9. Contohnya : Kuarsa, fluorite,
dan corundum.
2.)
Admantin
Luster (Kilap Intan)
Kilap yang
ditimbulkan seperti intan atau permata n=1,9-2,5. Contohnya : Intan, Diamond,
zircon, dan rutile
3.)
Grassy
Luster (Kilap Lemak)
Terlihat di
bidang permukaan seperti berminyak akibat tekanan udara lembab atau terkena
oksidasi contoh : Halite yang terkena udara
4.)
Sliky Luster
(Kilap Sutera)
Kilapnya
seperti sutera, ditimbulkan oleh mineral yang parallel berserabut, contohnya :
Asbestos, serpentin
5.)
Earthy
Luster (Kilap Tanah)
Ditimbulkan
oleh mineral yang porous, seperti lempung yang dapat memancarkan sinar yang
masuk kedalamnya dengan sempurna seolah-olah tidak mempunyai kilap, contohnya :
Clay Mineral
6.)
Pearly
Luster (Kilap Mutiara)
Dibutuhkan oleh
mineral yang transparent dan berstruktur lembaran, contohnya : Mika
5.
Spesific
Gravity (Berat Jenis)
Dalam
kenyataan hidup kadang-kadang orang menyebutkan istilah dari specific gravity
diatas digunakan orang untuk menyatakan massa jenis suatu mineral atau density.
Padahal sebenarnya ketiga istilah ini berbeda. Berikut ini penjelasan ketiga
istilah tersebut:
a.
Massa Jenis
Massa jenis
diartikan sebagai massa suatu benda atau bahan dibagi dengan volume
P = M/V (Kgm-3)
b.
Density
Density diaritkan
sebagai massa jenis suatu benda dikalikan dengan percepatan gravitasi
γ = p g (kgm-2s-1)
c.
Berat Jenis
Berat jenis
diartikan sebagai berat kering suatu benda diudara berbanding dengan air
dipindahkan oleh benda tersebut
Berat jenis
= Berat kering benda diudara / berat air yang dipindahkan
6.
Tenacity
Tenacity
merupakan ketahanan suatu mineral terhadap pemecahan, penghancuran,
pembengkokan ataupun pemotongan. Berikut ini macam-macam tenacity yaitu:
a.
Britle
Britle
diaritakan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi tepung, contohnya: Mineral
clay
b.
Sectile
Sectile
diartikan sebagai mineral yang mudah hancur menjadi menggunakan pisau tanpa
meninggalkan serbuk.
c.
Ductile
Ductile
merupakan mineral apabila ditarik maka mineral tersebut tidak dapat kembali
kebntuk semula, contohnya: silver
d.
Maleable
Malleable
merupakan mineral apabila dipukul atau ditempa maka akan menjadi
lempeng-lempeng yang tipis. Contoh : Emas (Au)
e.
Flexible
Flexible
merupakan mineral yang dapat dilengkungkan kemana-mana dengan memudah.
Conthnya: mika.
f.
Elastic
Elastic
merupakan mineral merenggang bila ditarik dan kembali kebentuk semula bila
dilepaskan, contohnya : Hematite
7.
Pecahan
(Fracture)
Pecahan
adalah pecahnya suatu mineral secara tidak teratur dengan permukaan bidang
pecah yang tidak rata, dengan kata lain pecahan ini muncul dan mempunyai
pengertian yang berbeda dengan belahan. Pecahan terbagi atas beberapa macam
yaitu:
a.
Concohoildal
Conchoidal
merupakan pecahnya suatu mineral berbentuk seperti pecahan botol atau seperti
kulit bawang, contohnya : Opal, Nitter, Obsidian, Kuarsa, dll
b.
Hackly
Hackly
merupakan pecahnya suatu mineral berbentuk seperti pecahnya besi-besi runcing,
tajam-tajam serta kasar tidak beraturan, conthonya : Gold, copper
c.
Even
Even
merupakan pecahnya mineral dengan permukaan bidang pecahnya kecil-kecil dengan
ujung pecahnya masih mendekati ujung bidang datar sehingga mempunyai kenampakan
agak teratur. Contohnya : Biotite dan talk
d.
Uneven
Uneven merupakan
pecahnya mineral bidang pecahnya dan tidak teratur. Contohnya : Cobalitite,
Nicolite
e.
Splintery
Splintery
merupakan pecahan mineral yang hancur menjadi tajam-tajam kecil-kecil seperti
benang/serabut. Pecahan ini sering juga disebut pecahan fibrous. Contohnya :
Flourite
f.
Earthy
Earthy
merupakan mineral yang dipecah justru hancur seperti tanah. Contohnya : Biotite
8.
Belahan
(Cleavage)
Belahan
merupakan sifat dari setiap atom yang mengakibatkan pecahan mineral yang
teratur yang mengikuti atau tidak mengikuti struktur kristalnya macam-macam
belahan yang perlu kita ketahui yaitu:
a.
Belahan
sempurna (Perfect)
Yaitu
apabila suatu mineral mudah terbelah melalui arah belahnya bidang-bidang yang
terbelah akan membentuk bidang yang datar dan licin. Contohnya : Muscovite,
Calcite, dan Galena
b.
Belahan baik
(good)
Yaitu
apabila suatu mineral mudah membelah pada bidang belahnya akan tetapi
kadang-kadang akan terdapat belahan yang memotong bidang belahnya atau
pembelahan yang tidak pada bidang belahnay. Contohnya : Feldsfar dan Hyperstone
c.
Belahan
Jelas (Distinct)
Yaitu
apabila arah belahnya dapat terlihat jelas tetapi mineral tersebut sukar untuk
membelah melalui bidang belahnya itu sendiri. Contohnya: Hornblende dan
Staurolite
d.
Belahan
tidak jelas (Indistinct)
Yaitu
apabila arah belahnya mineral masih dapat dilihat tapi kemungkinan terbelah
melalui arah belahnya dengan kemungkinan pecah memotong arah belahannya sama.
Contohnya: magnetit, corundum
e.
Belahan
tidak sempurna (Imperfect)
Yaitu
apabila suaut mineral sudah tidak terlihat arah belahnya tetapi mineral akan
pecah dengan permukaan rata. Permukaan yang rata ini kemungkinan melalui bidang
belahnya tetapi kemungkinan juga akan memotong bidang belahnya. Contohnya :
Apatite dan Calsiterite
9.
Derajat
Transparan
Sifat
transparant dari suatu mineral tergantung kepada kemampuan mineral tersebut
mentransmit sinar cahaya (berkas sinar). Sesuai dengan itu, variasi jenis
mineral dapat dibedakan menjadi:
a.
Tembus (Transparant),
contohnya : kalcit, kuarsa
b.
Agak tembus
(transculent), contohnya : opal
c.
Tidak
tembus, contohnya : Feldsfar, piroksen, horonblende
10. Merupakan
sifat mineral terhadap gaya magnetit dikatakan sebagai feromagnetik bila
mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetic. Mineral-mineral
yang menolak gaya magnet disebut diamagnetit, dan yang tertarik lemah yaitu
paramagnetite. Untuk apakah mineral mempunyai sifat magnetite atau tidak, kita
gantungkan pada seutas tali atau benang sebuah magnet dengan sedikit demi
sedikit mineral kita dapatkan atau dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang
bergerak mendekati bearti mineral tersebut magnetic. Kuat tidaknya bias kita
lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis
vertical.
11. Kelistrikan
Sifat
listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua yaitu pengantar arus atau
konduktor dan tidak menghantarkan arus disebut non-konduktor. Dan ada lagi
istilah semi konduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam
batas-batas tertentu.
C.
Klasifikasi
Mineral
1.
Berdasarkan
komposisi mineralnya
Berdasarkan
komposisi kimiawinya mineral dapat dikelompokan menjadi 9 kelompok yaitu:
mineral karbonat, mineral slika, mineral unsure, mineral sulfide, mineral
halide, mineral phosfat, mineral oksida, mineral sulfat, dan mineral organogen.
a.
Mineral
slikat
Hampir 90%
mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini yang merupakan persenyawaan
antara slikon dan oksigen dengan beberapa unsure metalik karena jumlahnya yang
besar, maka hamper 90% dari berat kerak bumi terdiri dari mineral slikat, dan
hamper 100% dari mantel bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Slikat
merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan benku
maupun batuan malihan. Slikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut
adalah mineral slikat: Kuarsa, Feldsfar alkali, feldsfar plagioklas, olivine
b.
Mineral Sulfida
Merupakan
mineral hasil persenyawaan langsung antara unsure tertentu dengan sulfur
(Balerang), seperti besi, perak, tembaga, timbale, seng, dan merkuri. Beberapa
dari mineral sulfide ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis
atau bijih, contoh : Pirit (FeS2), Chalcocite (CuS2),
Galena (PbS), dan Sphalerite (ZnS)
c.
Mineral
Oksida
Terbentuk
sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsure tertentu.
Susunanya lebih sederhana dibandingkan slikat. Mineral oksida umumnya lebih
keras dibanding mineral lainya kecuali slikat. Meraka juga lebih keras
disbanding mineral lainnya kecuali slikat. Mereka juga lebih berat kecuali
sulfide. Unsur yang paling utama dalam oksida besi, Crom, Mangan, Timah dan
Aluminium. Contoh mineralnya : Corundum (Al2O3), Hematite
(Fe2O3), dan Kassiterite (SnO2).
d.
Mineral
Karbonat
Merupakan
persenyawaan dengan ion CO32-, dan disebut “Karbonat”
contoh : Calcite (CaCO3), dan Magnecite (MgCO3)
e.
Mineral
Phospat
Merupakan
mineral yang mempunyai bentuk senyawa kimia tetrahedral unit (AO4)
dengan muatan -3 dimana A dapat berupa fospor, arsenic antimony, dan vanadium.
Contoh. Apatite (Ca5(PO4)3(F,Cl,OH) dan
Flouroapatite.
f.
Mineral
Sulfat
Merupakan
mineral yang memiliki unsure atau ion pengikat berupa (SO4)2-
dan di ikat oleh unsur logam. Contoh : Zirkon (ZrSO4)
g.
Mineral
Unsur
Merupakan
mineral yang hanya memiliki satu unsure. Contoh: emas (Au) dan Diamond (C)
h.
Mineral
halide
Merupakan
mineral yang memiliki unsure halide dan diikat oleh unsure logam contoh :
Flourite (CaF2) dan halite (NaCl)
i.
Mineral
Organogen
Merupakan
kelompok mineral yang terbentuk secara organic. Contoh: antrasit (C)
4.
Mineral
Pembentuk Batuan
a.
Mineral
Primer
Merupakan
mineral yang terbentuk akibat hasil kristalisai magma atau terbentuk bersamaan
dengan terbentuknya batuan. Keberadaan mineral ini menentukan dalam penamaan
batuan, mineral primer terdapat pada batuan beku.
b.
Mineral
Skunder
Merupakan
mineral yang terbentuk setelah terbentuknya batuan dan keberadaannya menentukan
dalam penamaan batuan, mineral skunder terdapat batuan sedimen dan batuan
metamorf
c.
Mineral
aksesor
Merupakan
mineral yang terdapat pada batuan beku. Namun keberadaannya tidak menentukan
dalam penamaan batuan.
5.
Mineral Pembentuk
Batuan Beku
Mineral
pembentuk batuan beku terdiri dari mineral primer dan aksesor. Mineral primer
terbagi menjadi dua yaitu mineral terang dan gelap.
a.
Mineral
primer
1.)
Mineral
terang
a.
Kuarsa (SiO2)
: Bening tak bercleavage
b.
Kelompok
ortoklas
1.
Sanidin
: Putih keabuan
2.
Adular
: putih kekuningan
3.
Miroklin
: hijau muda
4.
Ortoklas
: merah muda
c.
Kelompok
plagioklas
1.
Plagioklas
asam : putih kapur
Contoh :
Albit, oligoklas, andesine
2.
Plagioklas
basa : abu-abu coklat
Contoh :
anortite, labradorite, dan bitounite
d.
Voiden
1.
Leucite :
putih tulang
2.
Neplin :
abu-abu kecoklatan
e.
Mika terang
1.
Muscovite :
putih mengkilap
2.
Phlagopite :
kuning kecoklatan
2.)
Mineral
Gelap
a.
Amfibole
: hitam mengkilap
b.
Piroksen
: hitam kusam
c.
Olivine
: hijau muda
d.
Biotite
: hitam mengkilap
b.
Mineral
Aksesor
1.
Pyrite
: kuning emas
2.
Galena
: abu-abu
3.
Zircon
: coklat pudar
4.
Apatite
: hijau atau coklat
5.
Sphane
: abu-abu, coklat, hijau kuning
6.
Magnetite
: hitam metalik
7.
Ilmenite
: hitam metalik
8.
Tourmaline
: hitam
6. Mineral Pembentuk Batuan Sedimen
a.
fragmen : tersusun atas mineral skunder, pecahan batuan dan fosil
b.
Matrik : tersusun atas mineral skunder, pecahan batuan,
dan fosil
c. semen
: terdiri atas tiga semen yaitu : semen slika, semen oksida besi, dan semen
carbonat.
7. Mineral
Pembentuk Batuan Metamorf
Merupakan
mineral hasil rekristalisasi dari mineral batuan beku atau sedimen
a. Rekristalisasi
batuan beku
1. Aktinolite
2. Epidote
3. Serpentine
4. Chlorite
5. Gernet
6. Kyenite
b. Rekristalisasi
batuan sedimen
1. Grafit :
ubahan dari antrasit
2. Marmer :
ubahan dari gamping
3. Kwarsit
: ubahan dari kuarsa
Mineral
pembentuk batuan metamorf dikenal juga dengan mineral stress dan anti-stress.
1. Mineral
stress : merupakan mineral yang terbentuk akibat adannya perubahan tekanan,
contoh : mika chlorite, serpentin
2. Mineral
antistress : merupakan mineral terbentuk bukan akibat perubahan tekanan, contoh
: ortoklas dan kuarsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar